DISKUSI RENCANA PENANGULANGAN BENCANA- BPBD KAB. KEPULAUAN ANAMBAS

Kerjasama baru dengan BPBD Kabupaten Kepulauan Anambas  tahun 2022 ini dilaksanakan Pusat Studi Kebumian dan Mitigasi Bencana Universitas Brawijaya. Pada tanggal 18 Mei 2022 kedatangan Tim dari Pemerintah Kabupaten Anambas yaitu Bpk. Mariady (DPRD Komisi 1), Bpk. Kaban( Kepala Pelaksana BPBD Kab. Kepulauan Anambas), Bpk. Nyaman Bukhori (Kasie  Kesiapsiagaan BPBD Kepulauan Anambas), Bpk. Abdul Rasyid (Kabag. Fasilitasi Pengawasan, Bpk. Sulaiman (Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan), Bpk. Syarif Ahmad (Staf BPBD Kepulauan Anambas dan dari Tim Pusat Studi Kebumian dan Mitigasi Bencana  dihadiri oleh  Bpk. Prof. Drs. Adi Susilo, M. Si, PHd (Ketua Pusat Studi Kebumian dan Mitigasi Bencana UB), Bpk. Fadly Usman, ST., MT ( Ketua Tim Pelaksana),  Bpk. Seftiawan Samsu Rijal, S.Si., M.Sc.(Anggota Tim),  Bpk. Ns.Mukhamad Fathoni, S.Kep.,MNS (Kadiv. Kesehatan dan Psikologi), Sdr. Affriza Eka Satria Pratama, ST (Anggota Tim), Sdri. Murfita Wikansari , ST (Anggota Tim).

Kunjungan ini di buka oleh Ketua Pusat Studi Kebumian dan Mitigasi Bencana Universitas Brawijaya oleh Prof. Drs. Adi Susilo, M.Si, Ph.D  dan dilanjutkan dengan Diskusi  Rencana Penanggulangan Bencana yang disampaikan presentasi oleh Bapak  Dr. Eng. Fadly Usman, ST., MT. Selaku Ketua Pelaksana Kegiatan Kerjasama.

Adapun yang dibahas dalam Diskusi tersebut adalah Rencana Resiko Bencana ini akan dilakukan Pengkajian Bahaya Banjir, Pengkajian Bahaya Gelombang Ekstrim dan Abrasi, Pengkajian Kebakaran Hutan dan Lahan, Pengkajian Bahaya Kering, Pengkajian Bahaya Tanah Longsor dan Pengkajian Bahaya Covid – 19. Pengkajian Kerentanan  dan Kapasitas dapat dilihat dari Kerentanan Sosial ( Kepadatan penduduk, Laju Pertumbuhan penduduk, Persentase penduduk balita dan lansia, penduduk berpendidikan rendah, persentase penduduk difabel, persentase perempuan), Kerentanan Ekonomi ( Persentase rumah tangga miskin), Kerentanan Fisik (kepadatan bangunan, persentase  kawasan terbangun), sedangkan Kapasitas  dapat diliat dari Modal Alam ( Akses air Bersih), Modal Finansial (Kepemilikan  tabungan, kepemilikan kendaraan), Modal Fisik( Konstruksi rumah), Modal Manusia( Pengetahuan masyarakat tentang bencana, keikutsertaan dalam pelatihan bencana, keikutsertaan dalam sosialisasi bencana), Modal  Sosial ( Kepercayaan kepada tokoh masyarakat, kepercayaan kepada sesama masyarakat)

Strategi Pegurangan Resiko bencana akan dilakukan 3 tahap yaitu tahap Perencanaan , Tahap pembangunan dan tahap pengelolaan. (Evi Wikansari)