Acara Idjen Talk Radio Show On TV pada hari Selasa tanggal 30 Nopember 2021 menghadirkan Kadiv Kesehatan dan Psikologi Pusat Kebumian dan Mitigasi Bencana ( Bpk. Dr. (C) Mukhamad Fathoni, S. Kep, MNS), Camat Lowokwaru Kota Malang (Bpk. Joao Mario Gomes de Carvalho) dan Kadiv Sub Bagian Program Penyusunan BPBD Kota Malang ( Bapak Rahmat Hartawan) dan Host “Idjen Talk” yaitu Erika Rosa dengan Topic “ Membangun Kesadaran Tanggap Bencana “ Topik ini diulas setelah ada Banjir Bandang terjadi di Kota/Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Dr. (C) Mukhamad Fathoni, S. Kep, MNS menyampaikan Daerah Wilayah Malang sangat Rawan Bencana. Rawan Resiko Bencana itulah yang harus menyadarkan masyarakat tanggap bencana. Hal ini yang menjadikan masyarakat berperan besar bersama BMKG. Pada Bulan Januari – Februari ke depan musim hujan akan terjadi. Dampak Resiko bencana kemungkinan akan terjadi Genangan, Pohon Tumbang, Longsor dan Banjir.
Bagaimana mengurangi kerentanan bencana terkait dengan Tanggap Bencana, agar Konsep/ manset/ Sudut pandang Masyarakat siap menghadapi Bencana sewaktu – waktu. Pada saat terjadi Bencana sudah siap tanggap apa yang harus dilakukan. Bukan setelah kejadian baru ramai ramai. Hal yang dapat dilakukan adalah Edukasi Masyarakat dengan Sosialisasi masyarakat di tingkat RT, RW yang masih belum aktif. Penanggulangan Rencana Bencana perlu diperhatikan. Tanggap terhadap Bencana seperti yang sdh dilakukan masyarakat Bougenvile bawah yang sudah mengaktifkan Posko Bencana dimana sewaktu – waktu terjadi banjir seperti beberapa waktu yang lalu (Banjir Bandang) , penduduk siap melakukan evakuasi ke Aula Bougevile bawah. Hal seperti inilah masyarakat menyadarkan penyelamatan diri dan keluarga.
Membangun Kesadaran masyarakat terhadap tanggap bencana itu lebih penting untuk mengurangi bencana. Adapun yang perlu dilakukan di tingkat kecamatan yaitu Pelatihan tanggap bencana enam (6) bulan sekali. Bisa itu tanggap Pelatihan masyarakat tehadap bencana Kebakaran Cuaca Estrem, longor dan Banjir.
Mmbangun Kesadaran Masyarakat ini bisa juga dibentukkan secara lomba tanggap desa tangguh. Masyarakat mendapat kemampuan tangguh cekat terhadap bencana dan juga mendapat penghargaan dari pemerintah. Sosialisasi, latihan evakuasi , dan peringatan dini kepada masyarakat yang berlingkungan Resiko potensi Bencana akan siaga selalu. Pentahelix dalam penanggulan bencana terus dilakukan dan diaktifkan. Semoga bencana alam yang merusak dampaknya bisa dikurangi dengan pengetahuan yang semakin bertambah. (Evi Wikansari)