Bincang – bincang JTV Malang “ Sinergitas dan Optimisme Pengurangan Resiko Bencana di Jawa Timur”

Perbincangan hangat Program JTV Malang pada tanggal 12 Februari 2021 mengundang Pusat Studi Kebumian dan Mitigasi Bencana yang dihadiri oleh Ns.Mukhamad Fathoni, S.Kep., MNS (Kadiv Kesehatan dan Psikologi) dan  Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Jatim dihadiri oleh Catur  Sudarmanto, S. Sos, M. M.B (Sekjend FPRB Jatim). Acara Bincang – bincang JTV  Malang ini bertema Malang “ Sinergitas dan Optimisme Pengurangan Resiko Bencana di Jawa Timur” dibawakan ole Reporter Ica.

Pada kesempatan ini Ns.Mukhamad Fathoni, S.Kep.,MNS (Kadiv Kesehatan dan Psikologi) ini menyampaikan. Mengingat 2020 – 2021 cuaca estrem sangat berpotensi terhadap bencana. Pusat Studi Kebumian dan mitigasi Bencana menangani permasalahan pengurangan resiko Bencana seperti Kesehatan, pemetaan, Psikologi  dan lain lain. Upaya – upaya telah dilakukan cepat tanggap darurat untuk mengurangi Resiko bencana terhadap kecacatan dan kematian terhadap Korban bencana. Penanganan Bencana  jangan sampai ada kerlambatan lebih dari 24 jam. Karena Korban memerlukan pertolongan pertama, kekurangan Oksigen, Posko kesehatan, bahan logistik dan lain lain. Baru saja – baru   dari Tim Pusat Studi Kebumian dan Mitigasi bencana mengirimkan tenaga (dokter, perawat, bidan dan relawan) dan bahan logistik untuk memberi bantuan korban bencana  ke lokasi seperti Bencana Gunung Semeru, Bencana Longsor Jember dan  Gempa Bumi Mamuju Sulawesi Selatan.

Tanggap darurat pada Konsep Paradigma Pengurangan Bencana juga diberikan kepada Masyarakat berupa edukasi pelatihan Tangguh Bencana seperti  Universitas Brawijaya memiliki Sekolah Relawan Bencana , Masyararakat (RT, RW dan keluarga) di latih mempersiapkan perlindungan terhadap diri sendiri maupun keluarga contoh bagaimana melindungi kepala agar tidak cedera, cara mengamankan diri, bagaimana cara mengevakuasi. Di Tingkat SD sampai Perguruan Tinggi pun Edukasi pelatihan Tangguh bencana juga diberikan. Sasaran terhadap kepada anak- anak sekolah lebih efektif karena akan menularkan pelatihan nya ini kepada keluarganya masing – masing.  Karena Tingkat keselamatan diri atau pribadi  itu lebih tinggi ( 34,5%)  dibandingkan di tolong Tim Sar . Hal in sangat perlu di latih dan harus siap istilah  “ LIVING HARMONI DISASTER “ karena Indonesia berpotensi rawan bencana dan harus bisa beradaptasi bencana alam.

Karena Masa Pandemi Covid – 19 untuk Pelatihan digunakan Virtual melalui Zoom meeting, Wa, Face book.  Pusat Studi Kebumian dan Mitigasi Bencana juga mempunyai Aplikasi seperti Pendekar sejati , Aplikasi berbasis Smarphone. Web site pendekar sejati ini terdapat layanan yang digunakan masyarakat untuk siaga covid – 19 dengan tetap menjalankan kesehatan ( 5M : Mencuci tangan, Masker, Menjaga Jarak, menjauhi kerumunan, membatasi mobilisasi dan interaksi) selain juga ada Aplikasi Gunung Bromo. (Evi Wikansari)